Fakta Bahwa Minuman Alkohol dapat Membuat Perut Buncit – Seperti yang kita ketahui bahwa minuman alkohol merupakan salah satu minuman yang sudah sangat banyak diminum dan di minati orang. Bagi sebagian orang, minuman beralkohol seperti bir atau wine dikonsumsi saat acara tertentu (social drinker) atau beberapa orang lainnya rutin meminumnya. Meski tak selalu buruk, tetapi minuman beralkohol secara luas diketahui tak baik bagi kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan.
1. Minum bir bisa bikin pinggar melebar?
Berdasarkan studi berjudul “Beer Consumption and the ‘Beer Belly’: Scientific Basis or Common Belief?” yang diterbitkan di “European Journal of Clinical Nutrition” tahun 2009, ditemukan bahwa laki-laki yang minum 1.000 ml bir per hari memiliki risiko 17 persen lebih tinggi mengalami kenaikan lingkar pinggang dibanding peminum alcoholic ringan (light drinker).
Begitu pula sebaliknya, penurunan konsumsi alkohol akan memperbesar kemungkinan untuk mengurangi lingkar pinggang, meski secara statistik tidak signifikan. Studi tersebut melibatkan 7.876 laki-laki dan 12.749 perempuan.
2. Minum minuman beralkohol secara teratur bisa menambah berat badan
Ternyata, asupan alkohol berlebihan bisa menambah berat badan dan meningkatkan risiko obesitas. Hal ini tertuang lewat studi berjudul “Alcohol, Body Weight, and Weight Gain in Middle-aged Men” yang dipublikasikan di “The American Journal of Clinical Nutrition” pada tahun 2003.
Studi ini melibatkan 7.608 laki-laki berusia 40-59 tahun dari 24 kota di Inggris. Dalam 5 tahun, indeks massa tubuh (body mass index atau BMI) rata-rata meningkat secara signifikan dari kelompok asupan alkohol ringan-sedang hingga berat. Kesimpulannya, asupan alkohol ≥ 30 g per hari berkontribusi langsung terhadap penambahan berat badan dan obesitas, terlepas dari jenis alkohol yang dikonsumsi.
3. Konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi bisa menambah lemak perut
Ternyata, konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan risiko obesitas perut pada laki-laki! Hal ini tertuang lewat studi berjudul “Relationship of Abdominal Obesity with Alcohol Consumption at Population Scale” dalam “European Journal of Nutrition” tahun 2007.
Penelitian ini melibatkan 1.491 laki-laki dan 1.563 perempuan Spanyol berusia 25-74 tahun yang diperiksa pada tahun 1999-2000. Sebanyak 19,3 persen laki-laki dan 2,3 persen perempuan melaporkan konsumsi alkohol lebih dari 3 minuman per hari. Sementara, konsumsi alkohol rata-rata pada laki-laki adalah 18,1-20,7 gram per hari dan 5,3-10,4 gram per hari pada perempuan.
4. Alkohol membuat perempuan kelebihan berat badan atau obesitas
Ternyata, bukan hanya laki-laki, tetapi perempuan juga berisiko mengalami kelebihan berat badan akibat minuman beralkohol! Hal ini dibuktikan lewat studi berjudul “Alcohol Consumption, Weight Gain, and Risk of Becoming Overweight in Middle-aged and Older Women” yang dipublikasikan di “Archives of Internal Medicine” tahun 2010.
Studi ini melibatkan 19.220 perempuan Amerika Serikat berusia ≥39 tahun. Hasilnya, sebanyak 7.942 perempuan dengan berat badan normal mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Dibandingkan dengan yang bukan peminum, perempuan yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah ringan hingga sedang mengalami kenaikan berat badan.